Pada keesokan harinya pemuda tersebut bertekad tetap menjadi yang terbaik, dengan bekerja lebih keras lagi.
Untuk itu dia mengurangi jam makan siang clan jam tidur siangnya.
Dia bekerja lebih giat lagi namun hasilnya ternyata dia tidak bisa menjadi yang terbaik lagi. Dia hanya menjadi nomer 3.
Dalam hatinya dia berkata "Bari pertama aku bisa menjadi nomer satu walaupun mengerjakannya sambil melakukan apa yang ingin aku lakukan, sambil istirahat, tidur siang dan mengasah kapak.
Tetapi hari ini aku hanya bisa menjadi nomer 3 padahal aku bekerja lebih giat."