Kayu[sunting | sunting sumber]
Tengguli menghasilkan kayu perkakas yang bermutu baik, awet dan kuat; meskipun jarang yang panjang ukurannya. Kayu ini padat, berat dan keras; kuning pucat hingga kemerah-merahan pada yang tua, kayu terasnya kelabu kehitam-hitaman. Disebutkan bahwa serat-serat kayu tengguli ini kasar atau agak kasar; kekuatannya termasuk kelas kuat II dan kelas awet II.[9]
Sifat-sifat ini sedikit banyak mirip dengan kayu trengguli wanggang (C. javanica) yang berkerabat. Trengguli wanggang, atau juga disebut bobondelan, menghasilkan kayu berbobot ringan hingga berat, dengan densitas berkisar antara 400-875 kg/m³; keras dan kuat, kayu terasnya berwarna kekuningan, kemerahan, hingga jingga-cokelat pucat bila lama kena udara. Kayu ini dapat dikeringkan dengan hasil baik, dengan hanya sedikit susut tanpa mengalami kerusakan yang berarti.[11]