Kelompok etnis Tionghoa merupakan kelompok masyarakat pendatang yang memiliki kultur atau budaya leluhur yang dibawa dari tanah leluhurnya. Dalam kaitannya dengan batik, etnis Tionghoa telah menciptakan ragam dan corak batik yang berbeda dari budaya Jawa namun bersumber pada budaya leluhurnya yaitu ragam hias porselin (keramik) China yang penuh warna dan menstilir bentuk-bentuk binatang dari mitos Cina misalnya hong, naga, singa, kilin (anjing berkepala singa), dan ragam hias medallion yang pada masa kerajaan Majapahit telah dikembangkan oleh ahli ukir dan ahli bangunan dari Cina. Penerapan dan pengembangan
ragam hias budaya cina kedalam media seni kerajinan batik didorong oleh suatu kenyataan tingginya nilai seni budaya Cina. Penerapan dan pengembangan ragam hias ini membawa akibat meningkatkan status batik
baik dari segi ekonomis maupun keindahan batik. Ragam batik yang dikembangkan oleh etnis Tionghoa dimungkinkan karena keterbukaan masyarakat pesisir terhadap kedatangan bangsa luar sekaligus penerimaan
terhadap budaya-budaya yang mereka bawa.