Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan. Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani atau peternak dalam menentukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal. Usahatani pada skala yang luas umumnya bermodal besar, berteknologi tinggi, manajemennya modern, lebih bersifat komersial, dan sebaliknya usahatani skala kecil umumnya bermodal pas-pasan, teknologinya tradisional, lebih bersifat usahatani sederhana dan sifat usahanya subsiten, serta lebih bersifat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga luar serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga kelestarian usahanya. Usahatani merupakan proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan dan rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan tertentu sehubungan dengan usahataninya. Manfaat yang dapat diambil petani: petunjuk yang akan dilakukan, pengurangan kesalahan, jaminan pelaksanaan, alat evaluasi, terjaminnya kontinyuitas usaha. Beternak ayam ras pedaging lebih cepat mendatangkan hasil dari pada beternak ayam buras. Pada umunya pemeliharaan selama 5-8 minggu ayam broiler sudah mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera dijual. Dengan demikian perputaran modal berjalan dengan waktu yang tidak lama. Usaha ternak bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Petani harus memperhitungkan setiap biaya yang dikeluarkan sehingga dapat menentukan harga jual produksi. Biaya – biaya produksi yang dikeluarkan yaitu bibit, pakan, upah tenaga kerja, biaya pembelian dan pemeliharaan peralatan dan biaya sewa tanah. Usaha ternak akan layak diusahakan apabila nilai profitabilitasnya lebih besar dari tingkat bunga perbankan yang berlaku. Salah satu komoditi perunggasan yang memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan adalah peternakan. Ayam ras pedaging karena didukung oleh karakteristik produknya yang dapat diterima oleh semua masyarakat indonesia. Usaha peternakan memerlukan modal yang besar, terutama untuk pengadaan pakan dan bibit. Biaya yang besar ini sulit dipenuhi oleh peternak pada umumnya yang memiliki keterbatasan modal. Berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan peternak, usaha peternakan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
Peternakan sebagai usaha sambilan, yaitu petani mengusahakan komoditas pertanain terutama tanaman pangan, sedangkan ternak hanya sebagai usaha sambilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga (subsisten) dengan tingkat pendapatan usaha < 30%.
Peternakan sebagai cabang usaha, yaitu peternak mengusahakan pertanian campuran dengan ternak dan tingkat pendapatan dari usaha ternak mencapai 30-70%.
Peternakan sebagai usaha pokok, yaitu peternak mengusahakan ternak sebagai usaha pokok dengan tingkat pendapatan berkisar antara 70-100%.
Peternakan sebagai industri dengan mengusahakan ternak secara khusus (specialized farming) dan tingkat pendapatan dari usaha peternakan mencapai 100%. Usaha peternakan komersil umumnya dilakukan oleh peternak yang memiliki modal besar serta menerapkan teknologi modern.
Luas lahan berpengaruh terhadap skala usaha atau populasi ayam yang yang dipelihara. Karena populasi ayam yang dipelihara disesuaikan dengan luas kandang yang akan dibangun. Peternak biasanya memanfaatkan lahan yang ada sehingga kandang-kandang yang dibangun terkesan dipaksakan tanpa memperhatikan jumlah ayam yang akan dipelihara. Ada 3 hal penting dalam usaha ternak ayam broiler yang harus ditangani secara ketat (rutin dan teliti), yaitu:
Pakan dan air
Obat, vitamin, sanitasi dan vaksin
Perkandangan
Ketiganya saling mendukung sehingga pelaksanaannya harus bersamaan. Bila tidak ada ketidaksempurnaan penanganan dari ketiga hal tersebut maka pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi performans sangat besar seperti tingkat konversi pakan menjadi rendah (efisiensi tinggi), pertumbuhan terhambat dan tingkat kematian tinggi.