6.4 Cara uji cemaran logam
6.4.1 Kadmium (Cd)
6.4.1.1 Prinsip
Analisis kadmium dengan spektrofotometer serapan atom berdasarkan pada proses
penyerapan energi radiasi atom pada panjang gelombang 228,8 nm.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 02-0086-2005
5 dari 14
6.4.1.2 Peralatan
. Spektrofotometer serapan atom (SSA) yang mempunyai panjang gelombang 190 nm –
870 nm.
. Lampu katoda cekung Cd.
. Labu ukur 100 mL.
. Pipet volume 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 5,0 mL; 10,0 mL.
. Kaca arloji sesuai dengan ukuran beker gelas tinggi yang digunakan.
. Beker gelas tinggi.
6.4.1.3 Pereaksi
. Larutan standar induk Cd 1000 ppm.
. Akuades bebas Cd.
. Asam klorida (HCl) pekat, sp.gr 1.18.
. Asam nitrat (HNO3) pekat, sp.gr 1.38.
. Asam perklorat (HClO4) pekat, sp.gr 1.55.
6.4.1.4 Cara kerja
6.4.1.4.1 Penyiapan contoh
A. Pupuk organik dan rock fosfat
a) Timbang contoh (1 – 5) gram secara akurat ke dalam beker gelas tinggi.
b) Tambah lebih kurang 30 mL asam klorida (HCl) pekat dan 10 mL asam nitrat (HNO3)
pekat.
c) Tutup dengan kaca arloji yang sesuai. Panaskan hingga mendidih lebih kurang 30
menit. Buka kaca arloji penutup, biarkan kelebihan uap asam menguap dan dinginkan.
d) Tambahkan lebih kurang 25 mL HCl (1 + 5), panaskan hingga larut semua.
e) Pindahkan ke dalam labu 100 mL sambil dibilas dengan akuades.
f) Tepatkan hingga tanda batas dengan akuades dan bila perlu disaring.
g) Larutan siap diukur dengan alat SSA.
B. Contoh yang mengandung silika tinggi
a) Timbang (2– 5) gram contoh secara akurat ke dalam beker gelas tinggi.
b) Basahi contoh dengan sedikit penambahan akuades.
c) Tambahkan lebih kurang 5 mL asam nitrat (HNO3) pekat dan 10 mL asam perklorat
(HClO4) pekat.
d) Tutup dengan kaca arloji yang sesuai. Panaskan hingga mendidih lebih kurang
30 menit, sambil sewaktu-waktu digoyang untuk melarutkan zat yang tidak larut. Buka
kaca arloji penutup, biarkan kelebihan uap asam menguap dan dinginkan.
e) Tambahkan lebih kurang 25 mL HCl (1 + 5), panaskan hingga larut semua.
f) Pindahkan ke dalam labu 100 mL sambil dibilas dengan akuades.
g) Tepatkan hingga tanda batas dengan akuades dan bila perlu disaring.
h) Larutan siap diukur dengan alat SSA.
C. Pupuk yang mengandung zat organik
a) Timbang (2 – 5) gram contoh secara akurat ke dalam beker gelas tinggi.
b) Tambah 15 mL asam klorida (HCl) pekat dan 5 mL asam nitrat (HNO3) pekat.
c) Tutup kaca arloji yang sesuai. Panaskan secara perlahan di atas pemanas listrik, bila
timbul busa maka hentikan pemanasan dan biarkan dingin kemudian tambahkan 15 mL
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 02-0086-2005
6 dari 14
asam klorida (HCl) pekat dan 5 mL asam nitrat (HNO3) pekat, sambil membilas bagian
dinding beker gelas tinggi.
d) Panaskan kembali hingga larut sempurna, sambil sewaktu-waktu digoyang untuk
melarutkan zat yang tidak larut.
e) Buka kaca arloji penutup, biarkan kelebihan uap asam menguap dan dinginkan.
f) Bila tidak timbul busa, langsung tambahkan lebih kurang 25 mL HCl (1 + 5).
g) Panaskan hingga larut semua, pindahkan ke dalam labu 100 mL sambil dibilas dengan
akuades.
h) Tepatkan hingga tanda batas dengan akuades dan bila perlu di saring.
i) Larutan siap diukur dengan alat SSA.
6.4.1.4.2 Pembuatan larutan standar
A. Larutan standar baku Cd 100 ppm
. Pipet 10 mL larutan induk kadmium 1000 ppm ke dalam labu 100 mL.
. Tepatkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer (HNO3 1N).
B. Larutan standar baku Cd 10 ppm
. Pipet 10 mL larutan induk kadmium 100 ppm ke dalam labu 100 mL.
. Tepatkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer (HNO3 1N).
C. Larutan standar kerja Cd 0,0 ppm; 0,2 ppm, 0,5 ppm, 1,0 ppm dan 2,0 ppm
. Pipet 10 mL larutan induk kadmium 10 ppm ke dalam labu 50 mL.
. Tepatkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer (HNO3 1N).
6.4.1.4.3 Pengukuran
a) Siapkan peralatan SSA dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
b) Ukur absorban larutan standar dan contoh dengan alat SSA.
c) Buat kurva kalibrasi larutan standar (setiap kali melakukan pengujian) dengan
memplotkan antara konsentrasi standar dengan absorban yang terukur oleh alat SSA.
d) Hitung koefisien regresi dari kurva standar (minimal r = 0,9975), buat persamaan regresi
kurva kalibrasi standar.
e) Hitung konsentrasi contoh melalui kurva kalibrasi atau melalui slope.
6.4.1.4.4 Pengendalian mutu hasil uji
a) Lakukan analisis minimal duplo, dengan perbedaan antara keduanya tidak boleh lebih
dari 8 % (RSD).
b) Lakukan pemantauan unjuk kerja alat SSA dengan frekuensi tertentu.
c) Lakukan recovery/temu balik dengan frekuensi tertentu, dengan kisaran/rentang %
recovery adalah 85 % - 115 %.
d) Lakukan analisis blangko.
6.4.1.5 Perhitungan
Kadar Cd, ppm =
W
C × P ×V
dengan:
C adalah konsentrasi (ppm) Cd hasil ploting dari kurva k