Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.angin membantu,laut terang tapi terasa aku tidak 'kan sampai padanya .
Di air yang tenang,di angin mendayu,di perasaan penghabisan segala melaju .
Ajal bertakhta,sambil berkata:"Tujukan perahu ke pangkuanku saja ."
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh !
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu.
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati,dia mati iseng sendiri.
1946