Ruang lingkup temporal adalah batasan waktu dalam penelitian ini.
Batasan waktu yang digunakan penulis adalah mulai tahun 1950 sampai tahun
1970. Tahun 1950 sampai dengan tahun 1970 dipilih karena pada tahun ini batik
Pekalongan mengalami perkembangan yang pesat.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Buku pegangan pertama adalah buku yang berjudul “Katalog Batik
Indonesia”, karangan Riyanto, B.A yang diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, tahun terbit 1997, tebal buku
79 halaman. Buku ini berisi ulasan mengenai batik secara keseluruhan. Pada
bagian pertama dijelaskan mengenai pengertian batik. Batik adalah karya seni
rupa pada kain, dengan pewarnaan rintang, yang menggunakan lilin batik
sebagai perintang warna”. Selain pengertian batik di sini diulas pula mengenai
sejarah dan perkembangan batik di Indonesia, mengenai pembagian batik
menjadi dua golongan yaitu batik Vorstenlanden dan batik pesisir serta beberapa
pendapat mengenai asal mula batik. Kemudian diterangkan mengenai proses
pembuatan batik, yang meliputi: pelekatan lilin batik, pewarnaan batik, dan
menghilangkan lilin. Sedangkan pada batik modern, motif dapat berupa gambar
nyata (figuratif), semifiguratif, atau nonfiguratif. Setelah itu dibahas mengenai
zat pewarna untuk batik. Di sini menurut asalnya zat warna batik dibagi menjadi
dua, yaitu zat warna alam dan sintetis. Zat warna dari alam antara lain kunyit,
temulawak, akar pohon mengkudu, teh, gambir, dan lain sebagainya. Sedangkan
zat warna sintetis antara lain soga ergan, soga kopel, cat bejana, dan lain-lain.
Bahasan berikutnya yaitu mengenai tata warna batik. Pewarnaan batik di