Tujuan dari analisis hidrologi adalah untuk menentukan debit rencana dan debit banjir rencana pada PLTM. Debit rencana untuk keperluan PLTM dapat berupa debit harian rata-rata bulanan dari analisis curah hujan dengan metoda FJ. Mock, jika tidak tersedia data debit harian yang diperoleh dari pengolahan data AWLR. Dari hasil analisis frekuensi debit harian untuk periode tertentu, dapat digambarkan grafik hubungan debit aliran, Q dan persentase kejadian debit sama atau dilampaui, yang dikenal dengan Kurva Durasi Aliran (Flow Duration Curve) yang lazim dikenal dengan FDC. Kurva ini sangat berguna untuk memilih dan menetapkan besarnya debit rencana suatu PLTM, karena akan berpengaruh dalam menentukan jumlah turbin dan nilai faktor kapasitas (capacity factor) atau dikenal dengan CF. Untuk PLTM Koto Rambah 2 debit rencana untuk pembangkit ditentukan dari hasil analisis frekuensi aliran sungai dengan mengkonversikan perbandingan luas catchment area pada stasiun AWLR dengan luas catchment area pada lokasi rencana bendung PLTM Koto Rambah 2.