dengan dokumen yang diperoleh, sumber yang dipakai dari buku yang
bersangkutan saling diperbandingkan juga. Tidak semua jawaban ditulis
karena tidak lulus seleksi. Hal ini wajar karena tiap pribadi mempunyai
sudut pandang yang berbeda. Kritik ekster juga merupakan penilaian
atau pengujian terhadap bahan-bahan sumber tersebut dari sudut
pandang nilai kenyataan (kebenarannya) semata-mata. Kritik ini
merupakan tahapan yang sangat penting sebab sering dikatakan bahwa
seluruh proses dari metode sejarah disebut sebagai kritisme sejarah
(Wasino,2007:9).
Dalam kritik ekstern terdapat tiga pertanyaan yang dapat
diajukan yaitu apakah sumber itu memang sumber yang kita
kehendaki, adakah sumnber itu asli atau turunan, adakah sumber itu
utuh atau telah diubah-ubah (Wasino,2007:51).
Penulis melakukan kritik ekster dengan cara mendatangi calon
informan. Informasn yang dijadikan sumber lisan adalah beberapa
orang pembatik di kampung Bendan, pengusaha batik di Setono,
pengurus Koperasi Batik dan petugas Museum batik Pekalongan.
b. Kritik Intern
Kritik Intern adalah kritik yang menilai sumber-sumber yang
berhasil dikumpulkan. Sumber-sumber itu berupa buku-buku
perpustakaan guna melihat isinya relevan dengan permasalahan yang
dikaji dan bisa dipercaya kebenarnya. Membnadingkan kesaksian
berbagai sumber dengan menjejerkan dari saksi-saksi yang tidak