Pendapat yang disampaikan oleh Bapak Asrofi tersebut selaras yang disampaikan oleh Asa (2006:142) bahwa Batik mampu berperan sebagai soko guru ekonomi Pekalongan sebab pertama kehidupan pembatikan Pekalongan berhasil mengantarkan suatu sejarah pertumbuhan dan perubahan sosial yang terjadi di Pekalongan, kedua melihat sejarah pasang surutnya industri batik Pekalongan ternyata sulit menjadikan industri batik sebagai industri skala besar sehingga batik lebih tepat menjadi industri rumahan yang bertumpu pada
kehidupan rakyat banyak. Kenyataan ini menunjukan bahwa untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan perlu adanya campur tangan pemerintah dalam bentuk penerbitan kebijakan ekonomi yang memihak rakyat banyak.
Bukti nyata industri perbatikan mampu menjadi soko guru ekonomi masyarakat Pekalongan adalah menjamurnya koperasi-koperasi batik. Koperasi batik berperan dalam menyediakan bahan baku dan obat-obatan dalam membatik.