Pada awalnya pembuatan batik keraton secara keseluruhan sejak penciptaan dan embuatan ragam hias sampai pencelupan akhir dikerjakan dalam keraton oleh para putri istana sedang pekerjaan lanjutan dilaksanakan oleh para abdi dalem. Dengan demikian jumlah wastra yang dihasilkan terbatas. Seiring dengan kebutuhan wastra batik di lingkungan keluarga dan kerabat keraton yang semakin meningkat pembuatan wastra batik tidak mungkin lagi hanya bergantung pada para putri dan abdi dalem keraton. Keadaan ini menyebabkan munculnya kegiatan pembatikan di luar istana.