Pagi yang cerah, aku mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado. Kendaraan teman yang menjemput sudah menunggu di areal parkir bandara. Everson atau Son panggilan akrab driver temanku menemuiku dengan ramah. “So lama bapak nyanda kamari, apa kabar ?”. Aku menjawab baik-baik saja. Karena hari masih jam 10 pagi, kutelepon temanku dikantornya minta ijin menggunakan kendaraannya, menuju Danau Tondano.
141033874694506721
Alhamdulilah, diijinkan. Aku langsung mengajak Son menuju Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, kira-kira 40 km jauhnya. So lama nyanda tugas ke “Provinsi Nyiur Melambai” khususnya kota “Tinituan”. Kondisinya sudah banyak berubah, bandaranya bersih dan tertib, kendaraan ramai agak macet, banyak mall. Sepanjang jalan menuju Tondano terlihat pohon kelapa, pohon pala, pohon cengkeh dan hutan buah-buahan yang tumbuh subur menghijau.
14103387801233427450
Sebelum sampai ke Tondano, kami singgah ditempat seorang pedagang “saguer” di daerah Tanggari. Yaitu minuman yang diambil dari pohon seho atau pohon aren, kalau dijawa atau ditempat lain “tuak”namanya. Rasanya manis segar. Saguer bahan dasar untuk membuat gula aren dan minuman yang cukup digemari masyarakat Sulawesi Utara, yaitu “Cap Tikus”.