Mark berhenti ditengah jalan dan nafasnya berhembus tidak beraturan. Wajahnya pucat dengan tangan kanan yang menyentuh dadanya. Dia benar-benar tampak sangat kacau. Dia hampir menyerah, jika Yeri tidak mengatakan kalimat sederhana yang mampu membuatnya kembali semangat.
Yeri menyodorkan sebotol air mineral kearah Mark. “Ayo, minum dulu. Wajahmu sudah pucat, sebaiknya kita istirahat dulu. Lanjutkan latihan kita nanti saja, bagaimana?”
Mark tersenyum kecut diam-diam. Dia memang lemah dan payah dalam berlari. Selalu saja menjadi urutan terakhir dalam perlombaan. Tetapi, sejak Yeri dengan semangatnya yang hebat itu selalu menyemangati dia dan hal itulah yang membuat Mark tidak boleh mengecewakan gadis yang manis itu.
“Tidak usah, aku masih kuat untuk melanjutkan latihan. Setidaknya, aku ingin masuk tiga besar dalam perlombaan.” Ujar Mark, sedikit keras kepala.
Yeri menggeleng dan menahan tangan Mark yang sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari. “Kamu tidak boleh menyerah begitu saja, Mark. Sekarang duduk dan dengarkan aku.”
Yeri mengunci pandangan Mark, kedua bola mata mereka saling memandang. “Kamu memiliki bakat dan potensi yang banyak, dan itu tidak boleh disia-siakan. Lihat perbedaan kita! Walaupun kamu payah dalam olahraga, tapi, kamu sangat pandai dan—mengapa nilai matematikamu tidak pernah dibawah angka sembilanpuluh?”
“Aku tahu yang sebenarnya. Kamu tidak ingin mengecewakanku, bukan? Tidak masalah jika kamu tidak masuk tiga besar. Aku hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu. Kemarin kamu bilang aku sangat pandai berolahraga. Yah, aku selalu berada diurutan pertama atau kedua saat berlari. Tapi, aku tidak pernah mendapat nilai matematika diatas delapanpuluh.” Yeri berkata panjang lebar seraya memajukan bibirnya, kesal saat mengingat omelan ibunya ketika melihat hasil ulangan matematikanya minggu lalu.
Mark terkekeh pelan dan menggenggam tangan Yeri, menyatukan jemari mereka dan mengisi ruang kosong disela-sela tangan mereka dengan kehangatan. “Aku baru menyadarinya.”
“Aku sangat beruntung selalu berada bersamamu. Aku suka apapun darimu. Entah itu sifatmu, tingkahmu, kebiasaanmu. Rasanya aneh jika aku tidak ada bersamamu.”
Lengkungan manis itu terulas jelas pada wajah manis Yeri. Wajahnya menghangat dan dia merasa ada kembang api yang meletup cantik didalam tubuhnya. “Dasar cheesy, tapi, aku suka. Sudahlah, lebih baik kita pulang saja, ini sudah mulai sore. Aku belum mengerjakan tugas rumah.”
Lelaki disampingnya mengangguk dan beranjak dari duduknya, menarik tangan Yeri untuk berjalan beriringan dengannya. Tetapi, apa yang ia dapatkan sangat menyebalkan sebenarnya. Yeri menolak untuk berjalan bersamanya dan memilih berjalan dibelakang Mark.
Didepan, Mark menahan tawanya mati-matian. “Hei, mengapa wajahmu memerah seperti tomat, ya?”
“HEI!”
Dan sore itu mereka habiskan dengan berkejar-kejaran—walau akhirnya, Mark mengalah karena dia lelah dan Yeri terlalu cepat. Yang jelas… sore ini sangat indah
馬克停下的道路和打擊他的呼吸是不規則。她的臉是蒼白的右手,摸著她的胸部。她真的看起來很亂。她幾乎放棄了,如果不是 Yeri 說簡單的句子,能夠讓它回來。Yeri 遞給我一瓶礦泉水對馬克。"來吧,先喝。你的臉已經是蒼白,我們應該先休息一下。繼續我們的做法以後,如何?"馬克苦笑靜靜地笑了笑.他確實是虛弱和疲憊中運行。總是會在比賽中的最後一個順序。然而,自從這種偉大的精神與 Yeri 它總是鼓勵她,那是什麼使標記不應使失望甜美的女孩。"毫無疑問,我仍然足夠強壯去繼續行使。至少,我想要在前三名的比賽中"。馬克說,有點固執。Yeri 搖了搖頭,已經手馬克花沒出息的衝刺。"我們不能給了,馬克。現在坐下來,聽我說"。Yeri 鎖認為馬克,他們的眼球看著對方。"你有很多的天賦和潛力,並不應浪費。看看我們之間的差異 !雖然你爛在體育,但是,你是很聰明和 — — 為什麼不 matematikamu 價值過下數位 sembilanpuluh?"“Aku tahu yang sebenarnya. Kamu tidak ingin mengecewakanku, bukan? Tidak masalah jika kamu tidak masuk tiga besar. Aku hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu. Kemarin kamu bilang aku sangat pandai berolahraga. Yah, aku selalu berada diurutan pertama atau kedua saat berlari. Tapi, aku tidak pernah mendapat nilai matematika diatas delapanpuluh.” Yeri berkata panjang lebar seraya memajukan bibirnya, kesal saat mengingat omelan ibunya ketika melihat hasil ulangan matematikanya minggu lalu.Mark terkekeh pelan dan menggenggam tangan Yeri, menyatukan jemari mereka dan mengisi ruang kosong disela-sela tangan mereka dengan kehangatan. “Aku baru menyadarinya.”“Aku sangat beruntung selalu berada bersamamu. Aku suka apapun darimu. Entah itu sifatmu, tingkahmu, kebiasaanmu. Rasanya aneh jika aku tidak ada bersamamu.”Lengkungan manis itu terulas jelas pada wajah manis Yeri. Wajahnya menghangat dan dia merasa ada kembang api yang meletup cantik didalam tubuhnya. “Dasar cheesy, tapi, aku suka. Sudahlah, lebih baik kita pulang saja, ini sudah mulai sore. Aku belum mengerjakan tugas rumah.”Lelaki disampingnya mengangguk dan beranjak dari duduknya, menarik tangan Yeri untuk berjalan beriringan dengannya. Tetapi, apa yang ia dapatkan sangat menyebalkan sebenarnya. Yeri menolak untuk berjalan bersamanya dan memilih berjalan dibelakang Mark.Didepan, Mark menahan tawanya mati-matian. “Hei, mengapa wajahmu memerah seperti tomat, ya?”“HEI!”Dan sore itu mereka habiskan dengan berkejar-kejaran—walau akhirnya, Mark mengalah karena dia lelah dan Yeri terlalu cepat. Yang jelas… sore ini sangat indah
正在翻譯中..