Sistem informasi pada awalnya dibangun masih disekitar pengolahan data-data sekunderdan untuk proses administrasi (seperti akuntansi). Semenjak ditemukannya Internet, proses-proses yang bersifat lebih utama dan langsung dikelola melalui sistem informasi seperti pengorderan, penagihan dan pembayaran tagihan.
Untuk membangun system informasi yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan lebih efisien dengan pendekatan tradisionil dimana pembuatan system dibangun berdasarkan tahapan-tahapan SDLC (system Development Life Cycle) dan tiap tahapan dibentuk tim khusus yang berbeda satu sama lain tidak mampu lagi. Hal ini terjadi karena keberlanjutan antar tahapan menjadi penting dan seringkali tidak terjadi kecocokan antar tim. Untuk itu perlu pengembangan system terintegrasi.