Penduduk pribumi yang semula merupakan buruh atau pekerja pada pedagang Cina lambat laun mampu memproduksi batik sendiri bahkan kemudian berkembang tidak hanya menjadi pembatik rumahan tetapi sebagian mampu berkembang menjadi pengusaha batik. Tumbuhnya para pengusaha batik pribumi telah memperkaya ragam hias batik Pekalongan karena mereka menampilkan pola campuran yang memperkaya ragam hias batik asli dari masing-masing budaya. Pertemuan ketiga unsur dari masyarakat pembatikan Pekalongan ini akhirnya menjadi bagian terbesar dari ciri khas batik Pekalongan dengan segala ragam warna-warninya Contoh ragam batik Pekalongan yang merupakan campuran ragam hais adalah ragam hias salur pandan, bunga persik dan bunga rose dengan stirilisasi burung pipit serta burung merak yang bercorak Cina mendapat isen latar pola kawung, gringsing atau parang yang merupakan pola asli tradisional