3) Rekomendasi
Dari hasil analisis yang diperoleh dari hasil penyeledikan dilapangan, Pelaksana memberikan rekomendasi teknis yang paling sesuai dengan keperluan desain pondasi transmisi di lapangan kepada Pemberi Pekerjaan (PLN Enjiniring).
B.2 Metodologi Penyelidikan Tanah (Sondir)
Pekerjaan sondir dilaksanakan dengan menggunakan sondir mekanis antara lain, tipe Dutch Cone Penetrometer (DCP) berkapasitas 2,5 ton dengan tahanan conus maximum, qc = 250 kg/cm2 atau dengan sondir mekanis lainnya yang dapat memberikan hasil penyelidikan tanah yang setara tipe DCP.
Dengan penyelidikan tanah menggunakan tipe DCP, data yang langsung yang diperoleh dari uji sondir adalah perlawanan conus (conus Resistence, qc) dan perlawanan total (fc+qf) yaitu perlawanan conus + perlawanan gesek (friction, qf), dari kedua data tersebut setelah dilakukan analisis akan diperoleh nilai tahanan conus (qc), total friction (ft) atau jumlah hambatan pelekat (JHP), lokal friction (fs) dan friction Ratio (FR) yang merupakan ratio antara lokal friction dengan tahan conus yang dinyatakan dalam prosen.
Nilai qc, ft, fs dan FR ditampilkan dalam grafik dalam buku hasil penyelidikan sondir dengan interval pembacaan tiap 20 cm kedalaman. Posisi biconus pada saat pelaksanaan uji sondir di lapangan dapat dilihat pada Gambar 11.
Pelaksanaan uji sondir dihentikan berdasarkan empat hal yakni:
a. Tekanan conus telah mencapai 250 kg/cm2
b. Angkur sondir terangkat (terjadi jika tanah permukaan sangat lunak)
c. Kedalaman sondir telah mencapai 20 meter