Terima kasih sudah menyukai pos saya.TETANGGA YANG MENGGODA
PART 1
Perkenalkan namaku Iksan usiaku saat itu bisa dikatakan muda untuk namanya percintaan saat itu aku berumur 14 tahun dan aku punta tetangga yang namanya Rani semua orang jika melihat tubuhnya pasti menelan ludah bodinya yang padat dan seksi.
dan berat 48, pokoknya ideallah. Lebih ideal lagi ternyata payudaranya wah ukuran gedhe ( king size ). Wajahnya lumayan enggak jelek-jelek amat walaupun tidak berkategori cantik juga sih, tapi bodinya sangat semlohai, bahenol kata cowok- cowok yang memandangnya.
Setiap cowok pingiiin dekat sama si Rani. Berbagai upaya dilakukan oleh beberapa cowok , engga ada yang berhasil mendekatinya. Hanya heran saya itu, ternyata dia ada perhatian sama saya , maklumlah tetangga dekat dan cukup handsome lagi, sehingga inilah kemenangan saya.
Suatu saat ketika dia sedang mandi di sumur wajar sajalah karena orang desa engga punya kamar mandi, saya pas berada di dekat sumur itu, maka kesempatan bagi saya untuk melongok tubuhnya.
Ternyata benar-benar wah , payudaranya, tengah-tangah pahanya yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus dan pinggulnya bak vespa ! Saya sangat bersemangat mengintip dia mandi, karena asyiknya dia mandi engga tahu bila kuperhatikan.
Oh betapa bahenolnya dia, melebihi bintang film India. Bahkan Ratna Sari Dewi pun kalah sebagai madame de syuga , Rani pantas mendapat julukan madame de syurga.
Ini setelah kejadianku dengannya yang cukup asyik sehingga ingin aku berbagi cerita…….., pengin tahu ? terusain ajaaa. Suatu hari, hujan rintik-rintik. Dia cerita bila dia pingin ditemani di rumahnya karena semua anggota keluarganya sedang pergi ke tempat neneknya yang baru hajatan .
Biasanya setiap dia sendiri pasti minta sayalah yang menemani di rumahnya. Pernah saat saya sedang berusaha mendekati dan meraih tubuhnya, ee dia teriak, dan sayapun gagal menjamah tubuh semlohainya itu.
Saya pamit pada orang tua saya dan ternyata diijinkan tanpa ada kecurigaan apa-apa. Saat itu jam dua siang, tapi cuaca yang mendung kelihatan seperti sudah jam enam petang. Dengan senang hati saya masuk ke rumahnya lalu pintu saya kunci pakai palang kayu.
”Lho kok dikunci?” dia bertanya ”
Ya .. biar amanlah, soalnya saya kan masih kecil, nanti kalau ada maling saya takut sehingga biar engga ada orang lain masuk .. yaaa.. kukunci saja.
Engga apa- pa khan ? ” komentarku.
” Iya.. ya.. sudah duduk dulu saya tak membuat minum ” sahutnya ” Wah terima kasih ” jawabku. Maka dia pun membuat minuman dan saya telah mempersiapkan sebuah buku porno yang saya dapat dari teman sekolah SMPku.
Dan mulailah aku membaca dengan diterangi lampu teplok .
“San, Kau baca apa sich ? Kayaknya asyik banget.” begitu ucap Rani sambil mendekatikiu dengan membawa segelas kopi panas. “Boleh dong aku ikut membaca?” tanyanya .
” Wah ini bacaan cowok je. Cewek endak boleh nanti ndak semaput..” Saya pancing biar penasaran.
Dia terdiam saat itu, tapi menjulurkan kepalanya ke arahku. Dulu pernah dia itu kupegang payudaranya saja, dia berteriak dan memaki-maki, maka kini agar dia tidak berteriak bila kupegang , maka saya buat penasaran dulu.
“Kasih doong, masak sih pelit amat..” dia berkata.
“Okelah boleh kau baca.. tapi syaratnya jangan jauh-jauh dari saya..” kataku “Mengapa ?.” tanya Rani
“Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya bingung mau menjelaskan. Lalu dia pun mulai membaca. Dia kaget ketika membaca ada adegan yang syuur, tapi ternyata dia masih melanjutkan bacaannya.
“Wah-wah-wah, kesempatan nih..?” pikir saya dalam hati. Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Rani mulai sesak napasnya.
Mukanya bersemu merah tanda berahi mulai menjangkiti dirinya. Saya yang sudah sejak tadi terbawa sedikit birahi langsung menyenggolkan tangan saya pura-pura mau ambil gelas ke payudaranya.
” Aaaahhh ” Rani merintih. Saya tidak jadi ambil gelas tapi malah parkir di bukit indah itu, yang kemarin ketika saya pegang dia berteriak, tapi sekarang malah merintih. Tiba-tiba saja Rani langsung mendekatiku dan segera menempelkan badannya pada badanku.