Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito, menilai, PDI Perjuangan akan sulit menerima kehadiran Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla jika dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden nantinya.
Menurut Arie, ganjalan terbesar adalah posisi Aburizal Bakrie yang masih menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar. Ia menilai, dalam waktu beberapa bulan terakhir, Aburizal banyak membuat keputusan salah dan membahayakan eksistensi Golkar.
Di antaranya adalah saat secara sepihak memutuskan untuk bergabung dalam poros partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan memecat kader yang mendukung Jokowi-JK. (baca: Aburizal Pecat 3 Kader Golkar yang Tak Dukung Prabowo-Hatta)
"Saya yakin enggak mungkin Golkar diterima secara organisasi, kecuali Golkar sudah ganti ketua umum," kata Arie saat dihubungi, Jumat (11/7/2014).
Arie melanjutkan, sejak awal Golkar tak pernah solid dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Semua keputusan Aburizal juga akan berdampak besar pada kelanggengan posisinya di Golkar. Ia menduga, munculnya desakan untuk mempercepat digelarnya musyawarah nasional menjadi sangat rasional. (baca: Internal Golkar Bicarakan Percepatan Munas untuk Copot Aburizal?)
Pasalnya, faksi yang bertentangan sudah tak dapat lagi menoleransi kesalahan-kesalahan Aburizal dalam memimpin Golkar. (baca: Kecewa Sikap Politik Aburizal, "Putra Putri ARB" Dukung Jokowi-JK)
"Ini menjadi masalah yang harus dihadapi oleh Aburizal, dia akan mendapat perlawanan keras dari internal Golkar," tandasnya.
Untuk diketahui, Golkar mulai membuka wacana untuk berbalik mendukung pemerintahan Jokowi-JK seandainya memenangi Pilpres 2014. Dukungan itu akan diberikan sebagai upaya menjalankan visi kenegaraan Golkar dengan cara terlibat dalam pemerintahan. (baca: Golkar Buka Peluang Dukung Jokowi-JK jika Prabowo-Hatta Kalah)
Political observer of Gadjah Mada University (UGM), Arie Sudjito, assess, PDI Perjuangan will be hard to accept the presence of the Golkar party supporters of Government as Joko Widodo – if Kalla declared as the winner of the presidential election later.
According to Arie, the stand is the largest surviving Bakrie Aburizal position served as General Chairman of the Golkar Party DPP. He's assess, within the last few months, many make decisions wrong Aburizal and endanger the existence of Golkar.
of which is now unilaterally decided to join in the shaft of the party supporting Prabowo Subianto-Hatta Rajasa and dismiss cadres that supports Jokowi-JK. (read: Aburizal Fired 3 Cadres Golkar that cannot Support Prabowo-Hatta)
"I am sure the baseball might be Golkar received the Organization, unless the Chairman of the Golkar is already changing," said Arie when contacted, Friday (11/7/2014).
Arie continue, since the beginning of the Golkar was never solid to face the 2014 presidential election. All decisions will have a major impact also Aburizal on kelanggengan its position in Golkar. He guessed, the emergence of urging to speed up for the National Congress to be very rational. (read: Internal Golkar was talking about Accelerating the Congress to Remove Aburizal?)
Chapter, conflicting factions already could no longer tolerate mistakes Aburizal in leading Golkar. (read: Political Attitudes Aburizal's chagrin, "the son of the daughter of ARB" Support Jokowi-JK)
"This is an issue that must be faced by Aburizal, he'll get tough resistance from an internal Golkar," he asserts. FYI, Golkar
began to open discourse to turn in favor of the Government Jokowi-JK had won the presidential elections of 2014. That support will be given in an effort to run a State vision Golkar with the way involved in Government. (read: Golkar Open Opportunities Support Jokowi-JK if Prabowo-Hatta Lost)
正在翻譯中..
Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito, menilai, PDI Perjuangan akan sulit menerima kehadiran Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla jika dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden nantinya.
Menurut Arie, ganjalan terbesar adalah posisi Aburizal Bakrie yang masih menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar. Ia menilai, dalam waktu beberapa bulan terakhir, Aburizal banyak membuat keputusan salah dan membahayakan eksistensi Golkar.
Di antaranya adalah saat secara sepihak memutuskan untuk bergabung dalam poros partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan memecat kader yang mendukung Jokowi-JK. (baca: Aburizal Pecat 3 Kader Golkar yang Tak Dukung Prabowo-Hatta)
"Saya yakin enggak mungkin Golkar diterima secara organisasi, kecuali Golkar sudah ganti ketua umum," kata Arie saat dihubungi, Jumat (11/7/2014).
Arie melanjutkan, sejak awal Golkar tak pernah solid dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Semua keputusan Aburizal juga akan berdampak besar pada kelanggengan posisinya di Golkar. Ia menduga, munculnya desakan untuk mempercepat digelarnya musyawarah nasional menjadi sangat rasional. (baca: Internal Golkar Bicarakan Percepatan Munas untuk Copot Aburizal?)
Pasalnya, faksi yang bertentangan sudah tak dapat lagi menoleransi kesalahan-kesalahan Aburizal dalam memimpin Golkar. (baca: Kecewa Sikap Politik Aburizal, "Putra Putri ARB" Dukung Jokowi-JK)
"Ini menjadi masalah yang harus dihadapi oleh Aburizal, dia akan mendapat perlawanan keras dari internal Golkar," tandasnya.
Untuk diketahui, Golkar mulai membuka wacana untuk berbalik mendukung pemerintahan Jokowi-JK seandainya memenangi Pilpres 2014. Dukungan itu akan diberikan sebagai upaya menjalankan visi kenegaraan Golkar dengan cara terlibat dalam pemerintahan. (baca: Golkar Buka Peluang Dukung Jokowi-JK jika Prabowo-Hatta Kalah)
正在翻譯中..