Malam ini sayangku meneleponku. Kami tidak bertemu hampir sebulan. Sejak dua minggu yang lalu, dia sibuk sekali. Biasanya, dia belajar atau bekerja sepanjang hari. Oleh krena itu, aku selalu melepaskan kemarahan dan kerinduannya biar dia lega hati. Tetapi kepalanya sering sakit, maklumlah, dia tidur kurang nyenak. Sahabatmu pun tidak sampai hati, apalagi aku? Aku hanya ingin dia merasa bahagia.