Masih Hidupkah Saya Besok? Baru kemarin dia cantik , ganteng dan jadi rebutan. Sekarang, meskipun masih cantik masih ganteng tetapi tak ada yang sudi mendekatinya, apalagi memilikinya. Baru kemarin dia memikat, mempesona dan menarik simpati. Tetapi sekarang, orang yang paling dekat hendak pendamkan jasadnya ke dalam tanah secepatnya. Baru kemarin dia selalu dinanti nanti , ditunggu-tunggu. Sekarang keluarga pun tak mau dia ada dirumah lama lama. Baru kemarin dia lincah , gagah dan perkasa . Tetapi sekarang , mengedipkan mata pun dia tak sanggup. Baru kemarin dia beli pakaian model terbaru. Sekarang dia pakai pakaian model lama , model zaman Nabi. Baru kemarin dia beli parfum kualitas import. Sekarang tubuhnya wangi pandan dan kapur barus. Baru kemarin dia luluran di salon langganan. Sekarang dia luluran dengan tanah. Baru kemarin dia selesaikan cicilan kendaraan baru milik pribadi. Sekarang dia pakai kendaraan jadul , inventaris masjid. Baru kemarin dia makan enak di restoran mewah. Sekarang dia yang jadi makanan enak para cacing, ulat, kecoa, dsb. Baru kemarin dia beli lampu kamar eksklusif 24 watt. Sekarang dia dalam ruang gelap 24 jam Baru kemarin surat rumahnya kelar. Sekarang dia tinggal di lubang tanah. Baru kemarin dia minum jamu awet muda. Sekarang daging di tubuhnya meleleh leleh. Baru kemarin dia tidur lelap ketika adzan subuh. Sekarang dia sangat berharap bisa ke masjid waktu subuh walau merangkak. Baru kemarin dia lantang menentang dakwah Agama. Sekarang ini dia sangat berharap ada yang ajak dia amalkan Agama. Astagfirullah Masihkah Dunia ini menjadi tujuan ? Masihkah engkau berharap dapat bersantai disini? Tidakkah kita iri pada mereka yang dijanjikan Surga olehNYA, tapi tetap berusaha sekerasnya untuk beribadah sepanjang hidup.