III.10 KESIMPULAN DAN REKOMENDASIIII.10.1 KesimpulanHasil evaluasi geo的英文翻譯

III.10 KESIMPULAN DAN REKOMENDASIII

III.10 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
III.10.1 Kesimpulan
Hasil evaluasi geologi teknik pada studi investigasi PLTM Pagerpelah memberikan beberapa kesimpulan sebagi berikut :
1. Lokasi rencana PLTM Pagerpelah tepatnya berada di Sungai Kaliurang, Desa Pagerpelah, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, sebelah utara Kota Banjarnegara. Dapat ditempuh dari kota Kabupaten Banjarnegara melalui jalan aspal kearah utara sekitar 25 Km sampai di Desa Pagerpelah.
2. Pondasi bangunan PLTM Pagerpelah pada lokasi bendung (weir) sampai lokasi pembangkit (powerhouse) akan bertumpu pada perselingan antara serpih, napal dan batupasir gampingan yang mempunyai derajat pelapukan kuat sampai segar dan mempunyai tingkat kekerasan lunak sampai sedang (D-CM). Dibeberapa tempat batuan tersebut hancur (slacking) dan longsor.
3. Serpih dan napal mempunyai sifat slacking yang tinggi kalau bersentuhan dengan udara dan dalam kondisi miring mudal mengalami kelongsoran.
4. Pada bagian atas satuan batuan tersebut tertutup oleh tanah pelapukan dan sebagian (dibeberapa tempat) terdapat endapan longsoran.
5. Tidak tampak adanya struktur geologi atau perlemahan diskontinuitas yang dominant pada daerah lokasi PLTM Pagerpelah, hanya pada batuan segar yang tersigkap pada tepian sungai tampak adanya rekahan yang saling bersilangan, ada yang tertutup dan ada yang terbuka.
6. Batuan pondasi pada lokasi Bendung (Intake Weir) alternative 1 sampai 3 merupakan perselingan antara napal, serpih dan batupasir gampingan. Pada daerah aliran dan pinggir sungai terdapat kerakal, kerikil dan pasir serta bongkah-bongkah batuan beku andesit dan diorite serta batupasir gampingan yang berukuran mencapai lebih dari 2 m, sedangkan pada sandaran kanan maupun kiri batuan sudah mengalami pelapukan sedalam lebih dari 1-4 meter dan harus dibuang.
7. Dari hasil analisa geologi, lokasi bendung alternative 2 merupakan yang terbaik dan dapat digunakan sebagai pondasi bendung.
8. Batuan pondasi pada lokasi Bak Penenang (Head Pond) merupakan perselingan antara serpih dan napal yang pada permukaannya sudah mengalami pelapukan sedalam 2-3 m.
9. Batuan pondasi pada Saluran Penghantar (Waterway) merupakan perselingan napal, serpih dan batupasir gampingan yang pada permukaannya sudah mengalami pelapukan sedalam 2-6 m. Dibeberapa tempat akan melalui longsoran batuan breksi yang berupa bongkah-bongkah andesit (waterway bagian tengah) dan longsoran serpih dekat bendung).
2. Batuan pondasi pada lokasi Terjunan (Penstock) merupakan perselingan napal, serpih dan batupasir gampingan yang pada permukaannya sudah mengalami pelapukan sedalam 2-4 m.
3. Batuan pondasi pada lokasi Rumah Pembangkit (Powerhouse) merupakan perselingan napal, serpih dan batupasir gampingan yang pada permukaannya tertutupi oleh endapan longsoran (koluvial) sedalam 2-4m.
4. Pengambilan material pasir dan batu untuk keperluan material penyusun beton atau pasangan batu dapat diambil pada lokasi quarry terdekat (dekat lokasi bendung, powerhouse dan sepanjang sungai).
5. Dilihat dari Peta Penyebaran Sesar Aktif dan Pusat Gempabumi Merusak di Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, lokasi proyek terletak cukup jauh dari pusat-pusat gempabumi merusak dan sesar-sesar aktif.
6. Dari Peta Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yang dikeluarkan Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, lokasi proyek merupakan daerah yang rawan dari bencana gempabumi.
7. Berdasarkan hasil perhitungan kegempaan, maka koefisien gempa yang terjadi dilokasi proyek untuk periode ulang 50 tahun adalah 0,250 g.

III.10.2 Rekomendasi
1. Material untuk bahan beton (agregat kasar) sebaiknya diambil dari bongkah-bongkah batu andesit atau diorit yang banyak terdapat pada endapan sungai atau perbukitan yang berada dekat lokasi proyek.
2. Material pasir (agregat halus) sebaiknya dari hasil crushing material batu (andesit atau diorit) atau dari daerah sekitar Banjarnegara, jangan menggunakan pasir dari sungai Kaliurang karena banyak tercampur pecahan-pecahan napal dan serpih.
3. Sebaiknya material tersebut diuji laboratorium sebagai bahan beton untuk mendapatkan parameter desain yang diperlukan.
4. Pondasi powerhouse harus menumpang diatas tanah keras (perlapisan napal dan serpih), endapan longsoran atau tanah pelapukan harus dibuang supaya bertumpu pada batuan.
5. Karena serpih dan napal merupakan batuan yang mempunyai sifat slacking yang tinggi, diusahakan pada galian pondasi jangan dibiarkan terbuka terlalu lama (lebih dari 1 minggu harus ditutup). Sedang pada galian lereng supaya dibuatkan drainasi yang baik dan pada permukaan lereng harus proteksi.
6. Kisaran standar kemiringan galian lereng alami dapat dilihat pada Tabel The Japan Highway Public Corporation.
0/5000
原始語言: -
目標語言: -
結果 (英文) 1: [復制]
復制成功!
III. CONCLUSIONS and RECOMMENDATIONS 10
III. 10.1 Summary
evaluation results on the study of engineering geological investigation PLTM Pagerpelah give some conclusions as follows:
1. Location plan PLTM Pagerpelah River at the village of Kaliurang, Pagerpelah, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara district, North of the town of Banjarnegara. It can be reached from the town of Banjarnegara District through the asphalt road towards the North about 25 Miles up in the village of Pagerpelah.
2. The Foundation of the building on the site of Pagerpelah PLTM Weirs (weir) to the location of the plant (the powerhouse) will be resting on perselingan between the flakes, marls and sandstones Temple looks that have strong weathering degrees until crisp and has a soft to medium hardness (D-CM). In some places the rocks crumble (slacking) and avalanche.
3. Shale and marl has high slacking when in contact with air and in conditions of oblique mudal underwent instability or failure.
4. At the top of the rock units are covered by soil weathering and parts (in some places) there are avalanche deposits.
5. Doesn't seem any geologic structures or perlemahan discontinuity dominant on the site Pagerpelah, with only the PLTM rocks the fresh tersigkap on the river looks the fissures are aligned, some are closed and some are open.
6. Rock the Foundation of the Weirs on the location (Intake Weir) alternative 1 to 3 is perselingan between marls, sandstones of shale and its current state. On the basin and the edge of the river is kerakal, gravel and sand as well as bongkah-bongkah igneous rocks andesite and diorite as well as sandstone Temple looks that are more than 2 m, While on the right as well as left-back has experienced deep weathering of rocks more than 1-4 meters and should be discarded.
7. From the results of the analysis of geological, location of Weirs alternative 2 is the best and can be used as the Foundation of the Weirs.
8. The Foundation rock on the site of A Sedative (Head Pond) is a perselingan between the flakes and marls which on the surface has been subjected to weathering as deep as 2-3 m.
9. Rock the Foundation at a Tract of carriage (Waterway) is the perselingan marls, sandstones, and shale that its current state on the surface has been subjected to weathering as deep as 2-6 m. In some places going through avalanches of rocks breksi bongkah-bongkah in the form of andesite (central part of the waterway) and avalanche shale near Weirs).
2. Rock the Foundation at the location Terjunan (Penstock) is the perselingan marls, sandstones, and shale that its current state on the surface has been subjected to weathering as deep as 2-4 m
3. Rock the Foundation at home location Generator (Powerhouse) is the perselingan marls, sandstones, and shale that its current state on the surface are covered by deposits of avalanche (koluvial) 2-4 m deep.
4. Sand and stone material retrieval for purposes of material of concrete or stone couples can be taken on the location of the nearest quarry (near the location of the powerhouse, and Weirs along the river)
5. Seen from a map of the spread of Active Fault and Gempabumi Damage in Indonesia issued by the Directorate of Volcanology and geological hazard mitigation, the Directorate General of geology and Mineral Resources, the project location is quite far from the centers of gempabumi damage and fault-fault active.
6. From the map of the Gempabumi-prone Indonesia issued by the Directorate of Volcanology and geological hazard mitigation, the Directorate General of geology and Mineral Resources, the location of the project is from disaster-prone areas gempabumi.
7. Based on the results of the calculation of the seismicity, earthquake coefficients which occur provide the project for a period of 50-year anniversary is 0.250 g.

III. 10.2 Recommendations "
1. Material for concrete material (coarse aggregate) should be taken from the bongkah-bongkah stones or diorit which many found in the sediment of the river or nearby hills project location.
2. Materials sand (fine aggregate) preferably of stone material crushing results (andesite or diorit) or from the area around the city itself, do not use sand from rivers Kaliurang as many mixed fractions – fractions of marl and shale.
3. Should the material be tested as concrete materials laboratory to get the design parameters are required.
4. The Foundation must take a powerhouse on the hard ground (perlapisan marl and shale), sediment or soil weathering avalanches should be discarded so that resting on the rocks.
5. because the flakes and marl rock is having the nature of a high, laboured slacking on excavations and Foundation should not be left open for too long (more than 2 weeks should be closed). At the excavations and the slopes so that the drain is good and created on the surface of the slope should be protection.
6. The range of the standard slope excavations and natural slopes can be seen in the tables of The Japan Highway Public Corporation.
正在翻譯中..
結果 (英文) 2:[復制]
復制成功!
III.10 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
III.10.1 Kesimpulan
Hasil evaluasi geologi teknik pada studi investigasi PLTM Pagerpelah memberikan beberapa kesimpulan sebagi berikut :
1. Lokasi rencana PLTM Pagerpelah tepatnya berada di Sungai Kaliurang, Desa Pagerpelah, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, sebelah utara Kota Banjarnegara. Dapat ditempuh dari kota Kabupaten Banjarnegara melalui jalan aspal kearah utara sekitar 25 Km sampai di Desa Pagerpelah.
2. Pondasi bangunan PLTM Pagerpelah pada lokasi bendung (weir) sampai lokasi pembangkit (powerhouse) akan bertumpu pada perselingan antara serpih, napal dan batupasir gampingan yang mempunyai derajat pelapukan kuat sampai segar dan mempunyai tingkat kekerasan lunak sampai sedang (D-CM). Dibeberapa tempat batuan tersebut hancur (slacking) dan longsor.
3. Serpih dan napal mempunyai sifat slacking yang tinggi kalau bersentuhan dengan udara dan dalam kondisi miring mudal mengalami kelongsoran.
4. Pada bagian atas satuan batuan tersebut tertutup oleh tanah pelapukan dan sebagian (dibeberapa tempat) terdapat endapan longsoran.
5. Tidak tampak adanya struktur geologi atau perlemahan diskontinuitas yang dominant pada daerah lokasi PLTM Pagerpelah, hanya pada batuan segar yang tersigkap pada tepian sungai tampak adanya rekahan yang saling bersilangan, ada yang tertutup dan ada yang terbuka.
6. Batuan pondasi pada lokasi Bendung (Intake Weir) alternative 1 sampai 3 merupakan perselingan antara napal, serpih dan batupasir gampingan. Pada daerah aliran dan pinggir sungai terdapat kerakal, kerikil dan pasir serta bongkah-bongkah batuan beku andesit dan diorite serta batupasir gampingan yang berukuran mencapai lebih dari 2 m, sedangkan pada sandaran kanan maupun kiri batuan sudah mengalami pelapukan sedalam lebih dari 1-4 meter dan harus dibuang.
7. Dari hasil analisa geologi, lokasi bendung alternative 2 merupakan yang terbaik dan dapat digunakan sebagai pondasi bendung.
8. Batuan pondasi pada lokasi Bak Penenang (Head Pond) merupakan perselingan antara serpih dan napal yang pada permukaannya sudah mengalami pelapukan sedalam 2-3 m.
9. Batuan pondasi pada Saluran Penghantar (Waterway) merupakan perselingan napal, serpih dan batupasir gampingan yang pada permukaannya sudah mengalami pelapukan sedalam 2-6 m. Dibeberapa tempat akan melalui longsoran batuan breksi yang berupa bongkah-bongkah andesit (waterway bagian tengah) dan longsoran serpih dekat bendung).
2. Batuan pondasi pada lokasi Terjunan (Penstock) merupakan perselingan napal, serpih dan batupasir gampingan yang pada permukaannya sudah mengalami pelapukan sedalam 2-4 m.
3. Batuan pondasi pada lokasi Rumah Pembangkit (Powerhouse) merupakan perselingan napal, serpih dan batupasir gampingan yang pada permukaannya tertutupi oleh endapan longsoran (koluvial) sedalam 2-4m.
4. Pengambilan material pasir dan batu untuk keperluan material penyusun beton atau pasangan batu dapat diambil pada lokasi quarry terdekat (dekat lokasi bendung, powerhouse dan sepanjang sungai).
5. Dilihat dari Peta Penyebaran Sesar Aktif dan Pusat Gempabumi Merusak di Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, lokasi proyek terletak cukup jauh dari pusat-pusat gempabumi merusak dan sesar-sesar aktif.
6. Dari Peta Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yang dikeluarkan Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, lokasi proyek merupakan daerah yang rawan dari bencana gempabumi.
7. Berdasarkan hasil perhitungan kegempaan, maka koefisien gempa yang terjadi dilokasi proyek untuk periode ulang 50 tahun adalah 0,250 g.

III.10.2 Rekomendasi
1. Material untuk bahan beton (agregat kasar) sebaiknya diambil dari bongkah-bongkah batu andesit atau diorit yang banyak terdapat pada endapan sungai atau perbukitan yang berada dekat lokasi proyek.
2. Material pasir (agregat halus) sebaiknya dari hasil crushing material batu (andesit atau diorit) atau dari daerah sekitar Banjarnegara, jangan menggunakan pasir dari sungai Kaliurang karena banyak tercampur pecahan-pecahan napal dan serpih.
3. Sebaiknya material tersebut diuji laboratorium sebagai bahan beton untuk mendapatkan parameter desain yang diperlukan.
4. Pondasi powerhouse harus menumpang diatas tanah keras (perlapisan napal dan serpih), endapan longsoran atau tanah pelapukan harus dibuang supaya bertumpu pada batuan.
5. Karena serpih dan napal merupakan batuan yang mempunyai sifat slacking yang tinggi, diusahakan pada galian pondasi jangan dibiarkan terbuka terlalu lama (lebih dari 1 minggu harus ditutup). Sedang pada galian lereng supaya dibuatkan drainasi yang baik dan pada permukaan lereng harus proteksi.
6. Kisaran standar kemiringan galian lereng alami dapat dilihat pada Tabel The Japan Highway Public Corporation.
正在翻譯中..
 
其它語言
本翻譯工具支援: 世界語, 中文, 丹麥文, 亞塞拜然文, 亞美尼亞文, 伊博文, 俄文, 保加利亞文, 信德文, 偵測語言, 優魯巴文, 克林貢語, 克羅埃西亞文, 冰島文, 加泰羅尼亞文, 加里西亞文, 匈牙利文, 南非柯薩文, 南非祖魯文, 卡納達文, 印尼巽他文, 印尼文, 印度古哈拉地文, 印度文, 吉爾吉斯文, 哈薩克文, 喬治亞文, 土庫曼文, 土耳其文, 塔吉克文, 塞爾維亞文, 夏威夷文, 奇切瓦文, 威爾斯文, 孟加拉文, 宿霧文, 寮文, 尼泊爾文, 巴斯克文, 布爾文, 希伯來文, 希臘文, 帕施圖文, 庫德文, 弗利然文, 德文, 意第緒文, 愛沙尼亞文, 愛爾蘭文, 拉丁文, 拉脫維亞文, 挪威文, 捷克文, 斯洛伐克文, 斯洛維尼亞文, 斯瓦希里文, 旁遮普文, 日文, 歐利亞文 (奧里雅文), 毛利文, 法文, 波士尼亞文, 波斯文, 波蘭文, 泰文, 泰盧固文, 泰米爾文, 海地克里奧文, 烏克蘭文, 烏爾都文, 烏茲別克文, 爪哇文, 瑞典文, 瑟索托文, 白俄羅斯文, 盧安達文, 盧森堡文, 科西嘉文, 立陶宛文, 索馬里文, 紹納文, 維吾爾文, 緬甸文, 繁體中文, 羅馬尼亞文, 義大利文, 芬蘭文, 苗文, 英文, 荷蘭文, 菲律賓文, 葡萄牙文, 蒙古文, 薩摩亞文, 蘇格蘭的蓋爾文, 西班牙文, 豪沙文, 越南文, 錫蘭文, 阿姆哈拉文, 阿拉伯文, 阿爾巴尼亞文, 韃靼文, 韓文, 馬來文, 馬其頓文, 馬拉加斯文, 馬拉地文, 馬拉雅拉姆文, 馬耳他文, 高棉文, 等語言的翻譯.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: