Pengusaha batik di Pekalongan sebagian besar adalah penduduk pribumi yang masih berpijak pada sistem tradisional. Mereka umumnya adalah pengusaha yang secara turun temurun menjalankan bisnis keluarga.
Pengusaha tradisional pada umumnya hanya menjalankan bentuk usaha yang sudah ada sebelumnya. Selain masih bersifat tradisional, pengusaha pribumi juga kekurangan dalam penguasaan tehnologi khususnya bidang tekstil dan perbatikan. Mereka juga kurang memiliki kemampuan manajemen modern dalam menjalankan usaha sehingga kalah bersaing dengan pengusahapengusaha baru yang menjalankan bisnis dengan landasan manajemen modern dan teratur serta dukungan tekhnologi yang canggih. Karena factor penguasaan manajemen yang rendah maka kesempatan untuk mendapatkan modal yang disediakan pemerintah juga kurang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha pribumi secara maksimal.